Pages

Subscribe:
..:: "Welcome to La takhaf wala tahzan, thanks you for visit and don't forget to give your comment in this website " ::..
  • Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan
  • Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya
  • Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
  • Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak boleh mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari
  • Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya
  • Orang-orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal, kepercayaan, cinta, dan rasa hormat

Senin, 02 Januari 2012

Bantahan bagi yang sering membid'ahkan ibadah



diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika suatu saat Imam Masjid Quba setiap kali sholat ia selalu membaca surat Al Ikhlas, setiap sholat ia selalu membaca surat Al Fatihah, Al Ikhlas, baru surat lainnya. Begitulah secara terus menerus disetiap rakaat pada shalat2 yang di pimpinnya.

Pokoknya surat Al Ikhlas harus ada. Melihat hal ini maka makmumnya protes kenapa setiap mengimami Al Ikhlas selalu dibaca baru surat lain? Di jawab oleh Sang Imam: "kalau kalian tidak ingin aku jadi imam aku pergi, kalau tidak orang lain yang jadi imam aku yang do’a”, maka para makmumnya cinta kepada imam ini,

namun sebagian lagi ada yg mengadukan pada Rasul Saw. "Ya Rasulullah ini Imam di mesjid kami bikin ajaran baru", "apa?", "Begini wahai Rasulullah, Imam itu setiap setelah baca fatihah dia baca surat Al Ikhlas baru surat lain, kenapa Al Ikhlas yang ia dahulukan dibaca terus, beda apa Al Ikhlas dengan surat lain, kenapa harus Al Ikhlas terus baru surat lainnya yang dibaca?"

Lalu Imam ini dipanggil oleh Rasul Saw

"Wahai Imam...kenapa engkau membaca surat Al Ikhlas setiap setelah fatihah baru membaca surat lain?”,

Sang Imam menjawab "inniy uhibbuhaa" nggak ada jawaban apa2 ya Rasulullah, aku sangat cinta kepada surat Al Ikhlas ini, aku tidak mau pisah dengan kalimat "Qul Huwallahu Ahad"

قُلْ هُوَالله أَحَدٌ

Tahukah apa jawaban Rasulullah?? Apakah Rasulullah menjawab, "Kamu dapat ajaran ini dari mana??, bikin ajaran sendiri ya??, ini tidak boleh..!! ini bid'ah karena kamu pandai2 sendiri bukan berasal dari ajaranku..!!" Apa seperti ini jawaban Rasulullah? Tidak saudaraku..

Rasulullah yang selalu ingin mempermudah umatnya menjawab "hubbuka iyyahaa adkhalakal jannah" (cintamu kepada surat al ikhlas ini akan membuatmu masuk ke dalam surga-Nya Allah).

Subhanallah..lihat betapa lembutnya Rasulullah saw.

Dengan hadits ini lalu Al Imam Ibn Hajar Al-Atsqalani mensyarah hadits ini didalam kitab Fathul Baari. Sang Hujjatul Islam (Imam Ibnu Hajar Al-Asqalaniy) menjelaskan makna hadits ini. Hadits ini menjadi dalil bahwa tidak merupakan hal yang salah bila seseorang memilih salah satu surat yang ia cintai untuk diamalkan.

Misalnya setiap malam jum’at membaca surat yaasin atau malam nisfu sya’ban membaca yaasiin, kenapa surat yaasin? orang dari dulu baca yaasin kenapa harus surat lain, ia berkata "Terserah orang mau baca surat ini surat itu, ia khususkan surat itu, ia cintai surat itu"

Maka hal itu tidak bisa mengatakan membeda2 kalamullah Swt, tidak bisa demikian dikatakan oleh Imam Ibn Hajar Al Atsqalani. Sebab kalau seandainya itu dianggap membeda2kan Al-Qur’an pasti imam masjid quba sudah dilarang oleh Rasulullah Saw. Namun Rasul mengatakan "Hubbuka iyyahaa adkhalakal jannah".. (Cintamu pada surat itu akan membuatmu masuk ke dalam surga)

Demikianlah mencintai atau membaca salah satu surat tertentu di waktu tertentu tidak bisa dilarang atau dikatakan bid’ah, justru hal itu sudah diperbolehkan oleh Sayyidina Muhammad Saw.

Inilah yg disalah pahami oleh segelintir saudara kita yang kerap membid'ahkan orang lain dengan mudahnya. Wallahu'alam


SUMBER: Grup Syababun Nabawi dari Habib Ibra Assegaf                                                                                                                                                                   

0 komentar:

Posting Komentar

 

La takhaf wala tahzan

La takhaf wala tahzan

La takhaf wala tahzan

La takhaf wala tahzan

La takhaf wala tahzan
earth
top down