Pages

Subscribe:
..:: "Welcome to La takhaf wala tahzan, thanks you for visit and don't forget to give your comment in this website " ::..
  • Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan
  • Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya
  • Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
  • Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak boleh mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari
  • Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya
  • Orang-orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal, kepercayaan, cinta, dan rasa hormat

Minggu, 08 Januari 2012

Biografi Lukmanul Hakim


Dalam buku berjudul "Lukmanul Hakim, kepribadian dan Mutiara Hikmahnya"
Ali bin Hasan bin Abdullah bin Hasan bin Umar Al-Athas menuliskan tentang
asal-usul Lukmanul Hakim dari berbagai versi yang mana satu sama lain
berbeda pendapat tentang asal-usul Lukmanul Hakim.

Ibnu Ishak berpendapat bahwa Lukmanul Hakim adalah Lukman bin Baura bin
Nahur bin Tariha sedangkan Tariha adalah Azar, ayah Ibrahim as. Assuhaaily
bahawa Lukmanul Hakim adalah putra Unga bin Sarun dari penduduk Aylah
Palestina . Wahab mempunyai pendapat lain, bahwa Lukmanul Hakim itu putra
saudari Ayyub as. Tetapi menurut pendapat yang dinukil dari Muqotil beliau
adalah putra Ayyub as.

Konon Lukmanul Hakim hidup selama seribu tahun semasa dengan Dawud as.
Sebelum Dawud as di utus Lukmanul Hakim memberi fatwa kepada manusia, namun setelah Dawud as diutus, beliau tidak lagi memberikan fatwa. Waqidi
berpendapat bahwa Lukmanul Hakim itu adalah sebagai Qadhi ( hakim ) di
kalangan Bani Israil.

Sebagian besar ulama berpendapat bahwa Lukmanul Hakim itu hamba sahaya
(budak) dari negri Habsyi ( Ethiopia ). Ibnu Abil Qosim meriwayatkan dari
Abdullah bin Az-zubair, katanya: "Aku bertanya kepada Jabir bin Abdillah,
apa yang engkau ketahui tentang Lukman?. ia menjawab "Beliau adalah orang
yang berbadan pendek, berhidung pesek dari negri Negro".

Lukmanul hakim bekerja sebagai tukang jahit. Ada yang berpendapat beliau
adalah tukang kayu. Dan ada juga yang berpendapat bahwa Lukman itu adalah
sebagai pengembala kambing.
Ada suatu riwayat mengatakan bahwa beliau berjumpa dengan seseorang, ketika
beliau mengucapkan kata-kata hikmah lalu orang tersebut bertanya: "Bukanlah
engkau itu sebagai tukang kambing ? "Beliau menjawab; "Benar saya
pengembala kambing." Orang tersebut melanjutkan pertanyaannya; "Bagaimana
engkau dapat mencapai apa yang engkau capai kini? "Beliau menjawab: "1.
Dengan bicara yang benar, 2. Menunaikan amanah, 3. Meninggalkan sesuatu
yang ada manfaatnya. 4. Setia kepada janji".
Sebagian para ahli berpendapat bahwa Lukmanul Hakim itu seorang arif
budiman, bukan seorang nabi. Imam An-Nawawi dalam kitab al-Adzar menulis,
bahwa Lukman dan Maryam bukanlah nabi. Sebenarnya kedua-duanya itu adalah
tergolong sebagai Shiddiqin.
Konon beliau disuruh memilih antara kenabian dan hikmah lantas beliau
memilih hikmah. Diriwayatkan bahwa Jibril as ketika menyuruh Lukmanul Hakim
untuk memilih antara kenabian dan hikmah, maka beliau memilih hikmah.
Seraya Jibril mengusap dada Lukman Hakim dengan sayapnya, lalu Lukman Hakim berbicara dengan mutiara hikmah "Ketika Jibril berpamitan ia berbicara
kepada Lukmanul Hakim" Aku berwasiat kepadamu dengan wasiat, maka jagalah
wasiatku ini, wahai Lukman :"Sekiranya engkau masukan tanganmu sampai
sakumu kedalam mulut ular besar, maka hal itu lebih baik bagimu daripada
engkau meminta-minta seorang fakir yang merasa kaya."
Lukman mempunyai putra bernama Taran sebagaimana dikemukakan oleh
Ath-Thabari, juga ada yang mengatakan Tsaran atau An um atau Masykum. Ada
yang mengatakan bahawa putra Lukman itu seorang kafir yang musyirik. Oleh
karena itu Lukman selalu tak henti-henti memberi nasihat shingga ia memeluk
agama Islam
 .

0 komentar:

Posting Komentar

 

La takhaf wala tahzan

La takhaf wala tahzan

La takhaf wala tahzan

La takhaf wala tahzan

La takhaf wala tahzan
earth
top down