Posted by rausyan in Berita Umum. trackback
Berpolitik bagi PKS adalah bagian dari ibadah. Dalam berdakwah, peranan politiknya adalah memberikan advokasi kepada umat dan kepada islam itu sendiri.
PK-Sejahtera Online: Sesungguhnya dzahirnya ad-dien, karena dzahir umatnya. Menangnya agamanya karena kemenangan umatnya. Dan sesungguhnya, dzahirnya umat karena dzahirnya para rijal-nya. Rijal disini tidak sekedar bermakna laki-laki, tapi bermakna rijalud dakwah, yaitu pejuang-pejuang dakwah. Dan dzahirnya para rijal ini, adalah karena dzahirnya akidah mereka yang salimah, fikroh mereka tahimah dan juga akhlak mereka yang karimah, dan tentunya mereka itu istiqomatu minhaj.
Berpolitik bagi PKS adalah bagian dari ibadah. Dalam berdakwah, peranan politiknya adalah memberikan advokasi kepada umat dan kepada islam itu sendiri. Sebagaimana kita pahami, ibadah adalah pengertian yang cukup luas. Inna shalati wa nusuki wamahyaya wamahmati lillahi robbil alamiin. Oleh sebab itu jangan sampai dalam beribadah terlumuri oleh kotoran maksiat. Salah satu gejalanya adalah terjadinya pergeseran karakter dakwah. Dalam berdakwah, PKS memiliki karakter yang khas. Pertama salimul aqidah atau akidah yang bersih. Lalu kedua adalah tahimul fikroh, yakni fikroh-fikroh atau konsep-konsep yang benar sesuai dengan Al-Quran dan sunnah. Dan yang ketiga, istiqomatu minhaj. Gerak partai ini tentu tidak bisa disamakan dengan gerak LSM. Gerak dakwah yang diemban PKS, diibaratkan sebagai sebuah perjalanan kereta yang panjang. Rel-nya adalah minhaj. Meski lamban, namun pasti di setiap tikungan.
Menjelang penyusunan Bakal Calon Anggota Dewan, bermunculan gejala di kalangan ikhwah kita, adanya perubahan karakter. Disaat pemilu 1999-2004, banyak orang menjadi pendukung partai ini, semata-mata karena partai ini memiliki karakter yang kuat, konsistensi dalam sikap. Melalui tarbiyah, partai ini hidup berkarakter. Jika tidak ada karakter itu, maka barangkali PKS tidak jauh berbeda dengan partai-partai lain. Mengutip dari seorang ahli komunikasi, jika kegagalan dalam suatu pekerjaan, masih bisa diterima oleh publik. Namun lain hal jika sudah gagal dalam karakter, masyarakat serta merta akan memberi hukuman. Betapa, kegagalan dalam karakter, begitu mempengaruhi citra dakwah ini. Sehingga, ikhwah patut menjaga karakter. Jangan sampai, gaya hidup dan konsistensi berprilaku berubah, hanya karena termakan barang yang haram. Dengan tegas, jika ketahuan ada kader PKS yang coba-coba terlibat bermain dengan uang kotor, partai akan memberikan punishment. Tindakan tersebut jelas tidak bisa ditolelir, karena secara tidak langsung berkontribusi dalam pembunuhan karakter terhadap jamaah. Jika kemudian hal ini terbongkar dan masuk ranah hukum, bukan tidak mungkin akan digunakan oleh pihak-pihak tertentu sebagai black campaign untuk menjatuhkan citra partai ini.
Salah satu yang juga tengah dijadikan peluang untuk memberikan negative campaign terhadap PKS, adalah soal koalisi atau musyarakah. Melalui hal tersebut, ada yang mencoba menggeser peran PKS. Banyak yang khawatir bahwa PKS akan menjadi partai besar. Bahkan sampai ada cerita, penentuan shalat Ied, lebih didasarkan karena adanya koalisi antara PKS dengan pemerintahan yang sekarang. Untuk itu tugas kita sekarang adalah mengoptimalkan musyarakah. Istiqomah, dengan slogan sebagai partai yang bersih dan peduli.
Allah berfiman, “maka istiqomahlah engkau sebagaimana yang diperintahkan. Dan orang-orang yang bertaubat bersama engkau, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah melihat apa-apa yang engkau kerjakan itu.”
Suatu ketika, seorang sahabat bertanya kepada rasulullah tentang rambut beliau yang cepat beruban. Rasul menjawab, aku cepat beruban karena turunnya surat Hud, yang salah satu isinya perintah untuk istiqomah. Di kalangan ikhwah kita, dalam beberapa pertemuan, teramati, berubannya kita lebih karena dua hal, yakni banyak berpikir atau banyak pikiran. Berubannya kita kalau bisa, beruban yang manhaji, yakni karena istiqomah dijalan Allah. Allah kemudian melanjutkan ayatnya. “Dan jangan kalian cenderung kepada orang-orang dzalim, karena engkau akan disentuh oleh Allah dengan api neraka. Kemudian tidak ada lagi perlindungan dari Allah.” Dari ayat tersebut, bisa dibayangkan apa jadinya jika dakwah kita tidak lagi diberi pertolongan oleh Allah SWT, karena telah cenderung kepada orang-orang yang dzalim, akibat ketidakistiqomahan kita akan minhaj dakwah ini. Padahal, dari waktu ke waktu, kesuksesan dakwah ini tidak semata-mata didapat dari upaya kita sebagai kader, namun lebih banyak akibat dari pertolongan Allah SWT.
Tantangan dakwah kedepan akan semakin berat. Oleh karena itu kita dituntut untuk lebih cerdas dan cerdik. Seperti sabda rasul, “Orang yang beriman itu harus pintar dan cerdik”. Saat ini, black campaign menjadi strategi pembusukan terhadap PKS yang paling diincar banyak pihak, karena cukup mudah.
Di Jakarta contohnya. Menjelang Pemilu Cagub dan Cawagubnya, tidak hanya berhenti pada pengeroyokan politik, tapi juga money politic dan manipulasi data. Dari hasil penelitian yang coba dilakukan LP3S, 32 persen penduduk di 164 kelurahan di Jakarta tidak terdaftar. Sementara 21 persennya pendaftar siluman. Dalam hal ini, waktu kita tidak lagi sedikit. Dalam kurang lebih-lebih tempo dua tahun kedepan, saatnya mengoptimalkan upaya dengan menghidupkan struktur, memberikan penjelasan kepada simpul-simpul massa. Penyelenggaraan temu kader juga dioptimalkan, sebagai test case dalam memobilisasi massa. Bukan hanya itu, jika ingin ada penambahan suara pada pemilu 2009, harus ada peran komunikasi dari semua ikhwah di seluruh komponen
* Taujihat Ustadz Tifatul Sembiring Presiden Partai Keadilan Sejahtera pada Acara Safari Dakwah.
Sumber Berita: http://www.pk-sejahtera.org
0 komentar:
Posting Komentar