Pages

Subscribe:
..:: "Welcome to La takhaf wala tahzan, thanks you for visit and don't forget to give your comment in this website " ::..
  • Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan
  • Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya
  • Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
  • Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak boleh mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari
  • Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya
  • Orang-orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal, kepercayaan, cinta, dan rasa hormat

Kamis, 09 Februari 2012

DI MANAKAH ALLAH ?




Pertanyaan:

Ass wr wb
afwan ustadz sebelumnya, anak salah satu mahasiswa di fakultas dakwah, ana sedikit kesulitan pada saat ana di tanya, di mana Allah, afwan ustadz, ana mohon penjelasan, semoga usatdz dapat membantu saya

Dedy Dulias

Jawaban:

Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Alhamdulillah, Washshalatu wassalamu `ala Rasulillah, wa ba’d.

Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Alhamdulillahi rabbil `alamin, washshalatu wassalamu `ala sayyidil mursalin, wa ba`du,

Biasanya, kalau anda ditanya demikian, maka yang bertanya menginginkan jawaban secara logika atau jawaban secara ilmu teologi. Dan pertanyaan ini sangat bersifat filsafat yang bisa sangat jauh berbeda hasil dan keterangannya bila dibandingkan dengan jawaban yang sesuai dengan konsep aqidah yang shahihah.

Ada beragam paham aliran filsalafat ketuhanan yang secara begitu saja seringkali dianggap bagian dari aqidah Islam. Padahal asalnya adalah logika filsafat yang tidak pernah lahir dari rahim sumber asli ajaran Islam.

Dan kalau anda butuh jawaban yang paling orosinal dari sumber Islam, baik Al-Quran Al-Kariem dan sunnah, maka sebaiknya jawaban anda tidak keluar dari apa yang secara zahir terdapat pada keduanya. Sebab keterangan dari keduanya itulah yang sebenarnya bisa diterima dan diakui dalam sistem aqidah Islam, jauh dari konsep pemikiran akal manusia. Sebab jawaban kita hanya semata-mata dari keterangan Allah Subhanahu Wata`ala sendiri yang secara formal telah memperkenalkan diri-Nya kepada kita. Jawaban ini adalah jawaban yang bersifat rabbani, jauh dari noda filsafat yang tidak jelas asal muasalnya.


Keberadaan Allah Subhanahu Wata`ala Menurut Al-Quran Al-Kariem

Kalau seseorang beriman dengan benar pada Al-Quran Al-Kariem dan sunnah, maka dia pasti akan mendapatkan jawaban bahwa Allah Subhanahu Wata`ala itu ada di langit dan di atas ‘Arasy. Itulah keterangan yang benar sesuai dengan informasi yang Allah SWT tetapkan sendiri dalam Al-Quran Al-Kariem.

1. Allah Di atas ‘Arasy

Keterangan bahwa Allah SWT ada di atas ‘Arasy adalah firman Allah SWT sendiri yang ditetapkan di dalam Al-Quran Al-Kariem. Maka tidak ada kesempatan sedikitpun bagi manusia untuk menolak apa yang telah Allah SWT tetapkan sendiri tentang dirinya.

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al-Araf : 54)

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia.Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (QS. Yunus : 3)

Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan , menjelaskan tanda-tanda, supaya kamu meyakini pertemuan dengan Tuhanmu. (QS. Ar-Ra’d : 2)

Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arasy. (QS. Thaha : 5)

Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas ‘Arasy, Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah kepada yang lebih mengetahui tentang Dia. (QS. Al-Furqan : 59)

Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy. Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya seorang penolongpun dan tidak seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (QS. As-Sajdah : 4)

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hadid : 4)


2. Allah Di Langit

Selain itu di dalam Al-Quran Al-Kariem juga ada keterangan bahwa Allah SWT itu ada di langit.

Tidakkah kamu merasa aman dari Allah yang berada DI LANGIT bahwa Dia akan menjungkir-balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang. Atau apakah meraa aman terhadap Allah yang DI LANGIT bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat) mendustakan peringatan-Ku. (QS. Al-Mulk : 16-17)

Selain itu ada hadits dari Rasulullah SAW yang juga menjelaskan tentang di manakah Allah SWT itu.

Dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kasihanilah yang bumi maka kamu akan dikasihani oleh Yang DI LANGIT.” (HR. Tirmiziy)

Namun tentang bagaimana tentang keberadaan Allah SWT di langit dan di ‘Arasy, kita tidak punya keterangan pasti. Maka kita imani keberadaannya sedangkan teknisnya seperti apa, itu majhul. Dan bertanya tentang seperti apa teknisnya adalah bid’ah. Ini adalah jawaban paling aman dan inilah yang diajarkan Imam Ahmad kepada kita.


3. Tidak Ada Keterangan Bahwa Allah Ada Di mana-mana

Sebaliknya, tentang keterangan bahwa Allah SWT itu ada di mana-mana, sama sekali kita tidak mendapatkan dalil yang sharih.

Paling jauh ada ayat berikut ini saja :

Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hadid : 4)

Namun kata ma’a tidak berarti menunjukkan tempat seseorang berada. Sebab dalam percakapan kita bisa mengatakan bahwa aku menyertaimu, meski pada kenyataannya tidak berduaan. Sebab kebersamaan Allah SWT dalam ayat ini adalah berbentuk muraqabah atau pengawasan.

Seperti ketika Rasulullah SAW berkata kepada Abu Bakar ra di dalam gua,
Jangan kamu sedih, Allah beserta kita. Ini tidak berarti Allah SWT ikut masuk gua. Juga ketika Musa as berkata,bersamaku Tuhanku, tidak berarti Allah SWT ada di pinggir laut merah saat itu.

Jikalau kamu tidak menolongnya maka sesungguhnya Allah telah menolongnya ketika orang-orang kafir mengeluarkannya sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berdukacita, sesungguhnya Allah beserta kita." (QS. At-Taubah : 40)

Musa menjawab: "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku". (QS. As-Syu’ara : 62)

Namun asal tahu saja, kami pernah dikatakan TOLOL oleh seorang tak dikenal ketika menjawab seperti ini oleh seseorang tak dikenal di situs ini yang semoga Allah Subhanahu Wata`ala memberinya hidayah. Barangkali dia punya konsep sendiri berdasarkan khayalnya tentang Allah Subhanahu Wata`ala. Sedangkan yang kami sampaikan tidak lain hanya apa yang Allah Subhanahu Wata`ala sebutkan di dalam kitab sucinya.

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.


0 komentar:

Posting Komentar

 

La takhaf wala tahzan

La takhaf wala tahzan

La takhaf wala tahzan

La takhaf wala tahzan

La takhaf wala tahzan
earth
top down