SHAAMA-YASHUWMU adalah bentuk kata kerja sedangkan SHAUM atau SHIYAM adalah bentuk pekerjaan. Orang yang melakukan shaum disebut SHAAIM bentuk jamaknya SHAAIMUNA atau SHAAIMINNA kadang menggunakan kata SHAYYAAM.
As-Shiyaamu atau Shaum menurut bahasa adalah
al-Imsaaku 'anis Syay-I wa tarku lahu= menahan sesuatu dan meninggalkannya. Mengekang diri dari suatu perbuatan atau diam adalah shaum. Kata Imam ar-Raghib, shaum menurut bahasa adalah menahan diri dari perbuatan; makan, bicara, berjalan."
Kuda yang terkekang dengan tali sehingga tidak bisa berjalan bebas di sebut sedang shaum, demikian juga binatang yang terkurung atau yang diikat. Orang yang mogok bicara, mogok makan, dan tidak mau berjalan-jalan disebut sedang shaum.
Dalam al_Quran, Allah 'Azza wa Jalla membedakan istilah SHAUM dengan SHIYAM. Kata shaum lebih cenderung secara bahasa sedangkan kata Shiyam digunakan secara syar'iy. Perhatikan kedua ayat berikut:
فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْناً فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَداً فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْماً فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنسِيّاً
"Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini". (QS Maryam [19]: 26)
فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ
"maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali."
(QS al-Baqarah: 196)
Adapun shaum atau shiyam menurut Syara' sebagaimana dikemukakan oleh Imam Ahmad Mustofa al-Maraghiy, yaitu:
Menahan diri tidak makan, tidak minum, tidak berhubungan suami isteri dari mulai fajar sampai maghrib dengan mengharap pahala dari Allah (ikhlas), dan mempersiapkan jiwa untuk taqwa kepada-Nya dengan muraqabah dalam sembunyi maupun terang-terangan."
Yang dimaksud muraqabah adalah pengetahuan seorang hamba akan perhatian dan tatapan Allah kepadanya, sehingga apapun yang ia lakukan, di manapun, dan kapanpun ia menyadari bahwa Allah akan memperhitungkan segala amalnya.
Pengertian shiyam ini sesuai dengan Firman Allah Swt:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS al-Baqarah [2]: 183)
As-Shiyaamu atau Shaum menurut bahasa adalah
al-Imsaaku 'anis Syay-I wa tarku lahu= menahan sesuatu dan meninggalkannya. Mengekang diri dari suatu perbuatan atau diam adalah shaum. Kata Imam ar-Raghib, shaum menurut bahasa adalah menahan diri dari perbuatan; makan, bicara, berjalan."
Kuda yang terkekang dengan tali sehingga tidak bisa berjalan bebas di sebut sedang shaum, demikian juga binatang yang terkurung atau yang diikat. Orang yang mogok bicara, mogok makan, dan tidak mau berjalan-jalan disebut sedang shaum.
Dalam al_Quran, Allah 'Azza wa Jalla membedakan istilah SHAUM dengan SHIYAM. Kata shaum lebih cenderung secara bahasa sedangkan kata Shiyam digunakan secara syar'iy. Perhatikan kedua ayat berikut:
فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْناً فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَداً فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْماً فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنسِيّاً
"Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini". (QS Maryam [19]: 26)
فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ
"maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali."
(QS al-Baqarah: 196)
Adapun shaum atau shiyam menurut Syara' sebagaimana dikemukakan oleh Imam Ahmad Mustofa al-Maraghiy, yaitu:
Menahan diri tidak makan, tidak minum, tidak berhubungan suami isteri dari mulai fajar sampai maghrib dengan mengharap pahala dari Allah (ikhlas), dan mempersiapkan jiwa untuk taqwa kepada-Nya dengan muraqabah dalam sembunyi maupun terang-terangan."
Yang dimaksud muraqabah adalah pengetahuan seorang hamba akan perhatian dan tatapan Allah kepadanya, sehingga apapun yang ia lakukan, di manapun, dan kapanpun ia menyadari bahwa Allah akan memperhitungkan segala amalnya.
Pengertian shiyam ini sesuai dengan Firman Allah Swt:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS al-Baqarah [2]: 183)
Fadlilah Shaum
1. Shaum adalah ibadah yang dwajibkan Allah sejak dulu, firman-Nya
”Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan bagimu shiyam sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelummu supaya kamu bertaqwa.”
( QS. Al Baqarah: 183)
Disebutkan bahwa kepada orang-orang terdahulu juga diwajibkan, hal ini agar tidak mejadi beban bagi orang yang beriman sekarang, sebab pekerjaan berat akan terasa ringan bila orang lain juga ikut melakukannya.
Kewajiban shiyam bagi orang-orang yang beriman adalah sebagai bukti kasih sayang Allah kepada mereka. Selain pahalanya yang besar, shiyam juga berpengaruh positif terhadap segala aspek kehidupan manusia.
2. Semua ibadah bertujuan agar pelakunya menjadi orang yang bertaqwa, tetapi Allah menyebutkan ibadah shiyam secara khusus
”Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa.”
(QS. Al Baqarah: 21)
3. Shaum Ramadlan adalah salah satu rukun Islam, sabda Rasulullah Saw,
“Islam dibangun di atas lima pokok; meyakini bahwa tidak ada ilah selain Allah dan meyakini bahwa Muhammad itu utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, haji, dan shaum Ramadlan.”
(HR. Bukhari)
4. Shaum sebagai pengendali nafsu, bau mulut seorang shaaim harum di sisi Allah
”Setiap amal ibnu adam itu untuknya kecuali shaum. Shaum itu utuk-Ku. Shaum itu sebagai tameng, sebab itu pada hari salah seorang di antaramu shaum janganlah berbuat rafats dan berbuat bodoh. Jika ia diperangi seseorang atau dicaci, katakanlah, ‘innay-mru-‘un shaaimun’ (aku orang yang sedang shaum). Sabda Rasulullah Saw’ Demi diri Muhammad ada di Tangan-Nya, bau mulut seorang yang shaum lebih harum di sisi Allah daripada minyak wangi. Orang yang shaum itu mempunyai dua kegembiraan; saat ia berbukawaktu maghrib dan saat ia bertemu dengan Allah karena shaumnya.”
(HR. Bukhari)
5. Shaum mendapat perhatian lebih dari Allah, karena orang yang shaum itu tidak terlihat, berbeda dengan orang yang shalat, zakat dan haji. Dalam hadits lain disebutkan
”Setiap amal ibnu adam akan dilipat gandakan; kebaikan akan dilipatgandakan 10 kali sampai 700 kali. Firman Allah, ‘Kecuali shaum, sesungguh-Nya itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. ia meninggalkan makanannya, minumannya dan syahwatnya karena-Ku..”
(HR. Muslim)
6. Shaiimun mempunyai pintu khusus untuk masuk surga. Sabda Rasulullah Saw,
”Bahwa di surga itu ada sebuah pintu bernama Ar-Royyan, melalui pintu itu orang-orang yang shaum masuk surga pada hari kiamat, tidak diizinkan oleh Allah untuk memasukinya selain orang-orang shaum. Diserukan, ‘mana asshaaimun?’ Kemudian mereka berdiri. Tidak ada yang masuk seorang pun selain mereka. Setelah semua shaaimun masuk, pintu itu dikunci setelah itu tidak akan ada yang masuk ke sana seorangpun.”
(HR. Bukhari)
7. Keutamaan lain dari ibadah shaum adalah dapat menahan syahwat terhadap lawan jenis, menyehatkan badan karena makan teratur, menghemat pengeluaran karena makan terbatas dan ain-lain.
1. Shaum adalah ibadah yang dwajibkan Allah sejak dulu, firman-Nya
”Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan bagimu shiyam sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelummu supaya kamu bertaqwa.”
( QS. Al Baqarah: 183)
Disebutkan bahwa kepada orang-orang terdahulu juga diwajibkan, hal ini agar tidak mejadi beban bagi orang yang beriman sekarang, sebab pekerjaan berat akan terasa ringan bila orang lain juga ikut melakukannya.
Kewajiban shiyam bagi orang-orang yang beriman adalah sebagai bukti kasih sayang Allah kepada mereka. Selain pahalanya yang besar, shiyam juga berpengaruh positif terhadap segala aspek kehidupan manusia.
2. Semua ibadah bertujuan agar pelakunya menjadi orang yang bertaqwa, tetapi Allah menyebutkan ibadah shiyam secara khusus
”Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa.”
(QS. Al Baqarah: 21)
3. Shaum Ramadlan adalah salah satu rukun Islam, sabda Rasulullah Saw,
“Islam dibangun di atas lima pokok; meyakini bahwa tidak ada ilah selain Allah dan meyakini bahwa Muhammad itu utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, haji, dan shaum Ramadlan.”
(HR. Bukhari)
4. Shaum sebagai pengendali nafsu, bau mulut seorang shaaim harum di sisi Allah
”Setiap amal ibnu adam itu untuknya kecuali shaum. Shaum itu utuk-Ku. Shaum itu sebagai tameng, sebab itu pada hari salah seorang di antaramu shaum janganlah berbuat rafats dan berbuat bodoh. Jika ia diperangi seseorang atau dicaci, katakanlah, ‘innay-mru-‘un shaaimun’ (aku orang yang sedang shaum). Sabda Rasulullah Saw’ Demi diri Muhammad ada di Tangan-Nya, bau mulut seorang yang shaum lebih harum di sisi Allah daripada minyak wangi. Orang yang shaum itu mempunyai dua kegembiraan; saat ia berbukawaktu maghrib dan saat ia bertemu dengan Allah karena shaumnya.”
(HR. Bukhari)
5. Shaum mendapat perhatian lebih dari Allah, karena orang yang shaum itu tidak terlihat, berbeda dengan orang yang shalat, zakat dan haji. Dalam hadits lain disebutkan
”Setiap amal ibnu adam akan dilipat gandakan; kebaikan akan dilipatgandakan 10 kali sampai 700 kali. Firman Allah, ‘Kecuali shaum, sesungguh-Nya itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. ia meninggalkan makanannya, minumannya dan syahwatnya karena-Ku..”
(HR. Muslim)
6. Shaiimun mempunyai pintu khusus untuk masuk surga. Sabda Rasulullah Saw,
”Bahwa di surga itu ada sebuah pintu bernama Ar-Royyan, melalui pintu itu orang-orang yang shaum masuk surga pada hari kiamat, tidak diizinkan oleh Allah untuk memasukinya selain orang-orang shaum. Diserukan, ‘mana asshaaimun?’ Kemudian mereka berdiri. Tidak ada yang masuk seorang pun selain mereka. Setelah semua shaaimun masuk, pintu itu dikunci setelah itu tidak akan ada yang masuk ke sana seorangpun.”
(HR. Bukhari)
7. Keutamaan lain dari ibadah shaum adalah dapat menahan syahwat terhadap lawan jenis, menyehatkan badan karena makan teratur, menghemat pengeluaran karena makan terbatas dan ain-lain.
Fadlilah Ramadlan
1. Pada bulan Ramadlan diturunkan Al Quran untuk pertama kali
“Yaitu bulan Ramadlan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)..”
(QS. Al Baqarah: 185)
2. Diwajibkan padanya shiyam. Yang dimaksud pada QS Al Baqarah: 183-184 adalah bulan Ramadlan. Ditegaskan kembali pada ayat selanjutnya
“..Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, hendaklah ia shaum pada bulan itu,..”
(QS. Al Baqarah: 185)
Sahabat Thalhah bin Abdillah menerangkan, ada seorang Arab gunung bertanya kepada Rasulullah Saw
”Terangkan kepadaku, apa yang telah Allah wajibkan padaku dari shaum?” Jawab beliau, “(Yang wajib itu) bulan ramadlan, kecuali jika engkau mau menambah dengan shaum sunat.”
(HR. Bukhari)
3. Padanya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu Laylatulqadr. Pada QS. Al Baqarah: 185 disebutkan bahwa Al Quran turun pada bulan Ramadlan, dalam QS Al Qadr dijelaskan bahwa turunnya Al Quran itu pada Laylatulqadr. Firman Allah
”Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Quran) pada Laylatulqadr; dan tahukah kamu apakah Laylatulqadr itu? Laylatulqadr (malam kemuliaan) itu lebih baik dari seribu bulan.”
(QS. Al Qadr: 1-3)
4. Diampuni dosa bagi shaim yang memenuhi ketentuan shaum. (HR. Bukhari)
1. Pada bulan Ramadlan diturunkan Al Quran untuk pertama kali
“Yaitu bulan Ramadlan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)..”
(QS. Al Baqarah: 185)
2. Diwajibkan padanya shiyam. Yang dimaksud pada QS Al Baqarah: 183-184 adalah bulan Ramadlan. Ditegaskan kembali pada ayat selanjutnya
“..Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, hendaklah ia shaum pada bulan itu,..”
(QS. Al Baqarah: 185)
Sahabat Thalhah bin Abdillah menerangkan, ada seorang Arab gunung bertanya kepada Rasulullah Saw
”Terangkan kepadaku, apa yang telah Allah wajibkan padaku dari shaum?” Jawab beliau, “(Yang wajib itu) bulan ramadlan, kecuali jika engkau mau menambah dengan shaum sunat.”
(HR. Bukhari)
3. Padanya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu Laylatulqadr. Pada QS. Al Baqarah: 185 disebutkan bahwa Al Quran turun pada bulan Ramadlan, dalam QS Al Qadr dijelaskan bahwa turunnya Al Quran itu pada Laylatulqadr. Firman Allah
”Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Quran) pada Laylatulqadr; dan tahukah kamu apakah Laylatulqadr itu? Laylatulqadr (malam kemuliaan) itu lebih baik dari seribu bulan.”
(QS. Al Qadr: 1-3)
4. Diampuni dosa bagi shaim yang memenuhi ketentuan shaum. (HR. Bukhari)
5. Siapa yang shalat malam dengan iman dan ikhlash (karena Allah) akan diampuni dosanya yang telah lalu;
”Siapa yang berdiri shalat pada bulan Ramadlan karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah, ia akan diampuni dosanya yang telah lalu.”
(HR. Bukhari)
6. Pintu-pintu surga dibuka, sabda Rasulullah Saw,
”Apabila datang bulan Ramadlan, akan dibuka pintu-pintu surga.”
(HR. Bukhari)
7. Pintu langit dibuka, pintu jahannam ditutup dan syaitan dibelenggu. Sabda Rasulullah Saw,
”Bila Ramadlan telah masuk maka akan dibukakan pintu-pintu langit (rizqi), pintu-pintu jahannam ditutup, dan syetan-syetan terbelenggu.”
(HR. Bukhari)
8. Rasulullah Saw dan para sahabat melaksanakan I’tikaf dan tadarus Al Quran bersama malaikat Jibril pada bulan Ramadlan. (HR. Bukhari)
9. Umrah pada bulan Ramadlan sebanding dengan ibadah haji, sabda Rasulullah Saw
”sesungguhnya umrah pada bulan Ramadlan adalah haji.”
(HR. Bukhari)
10. Sepuluh malam terakhir lebih berkualitas dari hari-hari sebelumnya. Rasulullah Saw adalah orang yang sangat dermawan dan giat beribadah, tetapi memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadlan beliau lebih dermawan dari biasanya, beliau lebih giat beribadah, menghidupkan malam-malamnya (tidak tidur), dan membangunkan keluarganya.
(HR. Bukhari, Ibn Hibban dan yang lainnya)
11. Karena banyak pahala, Ramadlan disebut bulan barokah, sabda Rasulullah Saw
”Telah datang kepadamu Ramadlan, bulan yang diberkahi.”
(HR. an-Nasaaiy)
12. Bulan Ramadlan disebut juga bulan ibadah, bulan sabar, bulan pertolongan, bulan persamaan, dan bulan yang penuh pengampunan serta rahmat. Segala kebaikan waktu sepanjang hari dan malam, ada pada bulan Ramadlan. Karena itu Rasulullah Saw bersabda
”Tidak datang kepada kaum Muslimin sebuah bulan yang lebih baik bagi mereka daripada bulan Ramadlan.”
(HR. Bukhari)
”Siapa yang berdiri shalat pada bulan Ramadlan karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah, ia akan diampuni dosanya yang telah lalu.”
(HR. Bukhari)
6. Pintu-pintu surga dibuka, sabda Rasulullah Saw,
”Apabila datang bulan Ramadlan, akan dibuka pintu-pintu surga.”
(HR. Bukhari)
7. Pintu langit dibuka, pintu jahannam ditutup dan syaitan dibelenggu. Sabda Rasulullah Saw,
”Bila Ramadlan telah masuk maka akan dibukakan pintu-pintu langit (rizqi), pintu-pintu jahannam ditutup, dan syetan-syetan terbelenggu.”
(HR. Bukhari)
8. Rasulullah Saw dan para sahabat melaksanakan I’tikaf dan tadarus Al Quran bersama malaikat Jibril pada bulan Ramadlan. (HR. Bukhari)
9. Umrah pada bulan Ramadlan sebanding dengan ibadah haji, sabda Rasulullah Saw
”sesungguhnya umrah pada bulan Ramadlan adalah haji.”
(HR. Bukhari)
10. Sepuluh malam terakhir lebih berkualitas dari hari-hari sebelumnya. Rasulullah Saw adalah orang yang sangat dermawan dan giat beribadah, tetapi memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadlan beliau lebih dermawan dari biasanya, beliau lebih giat beribadah, menghidupkan malam-malamnya (tidak tidur), dan membangunkan keluarganya.
(HR. Bukhari, Ibn Hibban dan yang lainnya)
11. Karena banyak pahala, Ramadlan disebut bulan barokah, sabda Rasulullah Saw
”Telah datang kepadamu Ramadlan, bulan yang diberkahi.”
(HR. an-Nasaaiy)
12. Bulan Ramadlan disebut juga bulan ibadah, bulan sabar, bulan pertolongan, bulan persamaan, dan bulan yang penuh pengampunan serta rahmat. Segala kebaikan waktu sepanjang hari dan malam, ada pada bulan Ramadlan. Karena itu Rasulullah Saw bersabda
”Tidak datang kepada kaum Muslimin sebuah bulan yang lebih baik bagi mereka daripada bulan Ramadlan.”
(HR. Bukhari)
0 komentar:
Posting Komentar