Pages

Subscribe:
..:: "Welcome to La takhaf wala tahzan, thanks you for visit and don't forget to give your comment in this website " ::..
  • Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan
  • Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya
  • Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
  • Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak boleh mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari
  • Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya
  • Orang-orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal, kepercayaan, cinta, dan rasa hormat

Minggu, 27 Oktober 2013

Islam budaya MADURA




Perkumpulan Shalawat Nariyah di Asta Rabah
            Perkumpulan shalawat ini ada dari tahun 1960-an yang eksis sampai sekarang. Pendiri dari perkumpulan ini yaitu K.H. Adra’i yang merupakan ulama sekaligus figur yang dihormati keberadaannya. Dan beliau hidup tidak jauh zamannya dari waliyullah Syekh Abdurrahman yan sekarang dikenal dengan Ki Rabah.
            Adapun diadakannya perkumpulan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturrahmi masyarakat di daerah asta rabah sendiri khususnya sehingga dapat terwujud masyarakat yang rukun dan saling menghormati sekaligus sebagai wahana bermunajat pada Allah Swt.
            Pelaksanaannya yaitu dilaksanakan setiap malam jum’at setelah shalat isya’ secara bergantian di setiap rumah anggota. Acara yang dilaksanakan pada kegiatan ini tidak hanya pembacaan shalawat nariyah saja yang merupakan acara inti dari acara ini, namun juga ada pembacaan Surat Al-fatihah, tahlil, dan juga pembacaan Surat Al-Insyirah 11 kali.
            Kemudian yang unik dari perkumpulan ini dibandingkan dengan perkumpulan lain pada umumnya adalah yang pertama yaitu tidak ada uang pengikat bagi setiap anggota pada tiap malam jum’atnya kalaupun ada hanya uang kifayah bagi orang yang meniggal pada saat tertentu. Hal ini merupakan hal yang sangat memudahkan bagi anggota tanpa ada perasaan tertekan. Bagi siapa saja yang ingin mengikuti kegiatan ini dapat dengan mudah ikut serta sebagai anggota tanpa alasan ekonomi apapun. Kemudian yang kedua adalah jika ketepatan malam jum;at manis maka perkumpulan ini dilaksanakan di tempat pengasuh Masjid disana, Masjid Baitul Muttaqin Rabah. Beliau adalah K.H. Ahmad Madani yang merupakan satu garis keturunan dari pendiri sendiri yaitu K.H Adra’i. Alasan diletakkan di tempat pengasuh adalah untuk mendoakan orang tua-orang tua pengasuh yang telah meninggal sekaligus sebagai sarana pengungkapan rasa syukur karena dulunya pendiri ini diberikan banyak tanah oleh orang-orangdan masyarakat sekitar yang dikenal dengan tanah “Rebbe’en”.
            Dulunya pembacaan shalawat nariyah pada acara ini sampai puluhan bahkan ratusan kali. Namun mungkin karena takut terlalu malam maka pembacaannya diperingkas menjadi 11 kali.
           


Transkip
Penanya            :  Assalamualaikum. Apa sebenarnya perkumpulan shalawat nariyah itu?
Narasumber   : Perkumpulan shalawat nariyah yang diadakan di Asta Rabah ini adalah            suatu perkumpulan yang didalam kegiatannya diisi dengan pembacaan shalawat nariyah dan pembacaan-pembacaan lainnya yang bertujuan sebagai sarana silaturrahmi dan munajat bersama.
Penanya      : Kemudian yang ingin saya tanyakan adalah pembacaan yang lain selain                                                          shalawat nariyah ini apa saja dalam kegiatan ini?
Narasumber     : Seperti pembacaan Surat Al-fatihah, tahlil bersama dan pembacaan Surat Al-Insyirah.
Penanya            : Kemudian pendiri perkumpulan ini siapa?
Narasumber     :  Pendirinya adalah K.H Adra’i yang merupakan ulama’ kenamaan pada masa hidupnya.
Penanya            : Kapan perkumpulan ini berdiri?
Narasumber      : Berdiri pada tahun 1960-an
Penanya            : Bagaimanakah pelaksanaaannya?
Narasumber   : Dilaksanakan setiap malam jum’at setelah shalat isya’ di setiap rumah       anggota. Namun kalau malam jumat manis dilaksanakan di rumah pengasuh yaitu K.H. Ahmad Madani yang merupakan satu garis keturunan dari pendiri perkumpulan ini. Uniknya tidak ada uang pengikat yang harus dibayarkan pada setiap malam jumatnya. Meskipun kalau ada, uang kifayah untuk orang yang meninggal.

  *Narasumber:     Supandi, Salah satu anggota yang aktif dalam perkumpulan shalawat nariyah.

0 komentar:

Posting Komentar

 

La takhaf wala tahzan

La takhaf wala tahzan

La takhaf wala tahzan

La takhaf wala tahzan

La takhaf wala tahzan
earth
top down