Perkumpulan Shalawat Nariyah di
Asta Rabah
Perkumpulan
shalawat ini ada dari tahun 1960-an yang eksis sampai sekarang. Pendiri dari
perkumpulan ini yaitu K.H. Adra’i yang merupakan ulama sekaligus figur yang
dihormati keberadaannya. Dan beliau hidup tidak jauh zamannya dari waliyullah Syekh
Abdurrahman yan sekarang dikenal dengan Ki Rabah.
Adapun diadakannya perkumpulan ini
bertujuan untuk mempererat tali silaturrahmi masyarakat di daerah asta rabah
sendiri khususnya sehingga dapat terwujud masyarakat yang rukun dan saling
menghormati sekaligus sebagai wahana bermunajat pada Allah Swt.
Pelaksanaannya yaitu dilaksanakan
setiap malam jum’at setelah shalat isya’ secara bergantian di setiap rumah
anggota. Acara yang dilaksanakan pada kegiatan ini tidak hanya pembacaan shalawat
nariyah saja yang merupakan acara inti dari acara ini, namun juga ada pembacaan
Surat Al-fatihah, tahlil, dan juga pembacaan Surat Al-Insyirah 11 kali.
Kemudian yang unik dari perkumpulan
ini dibandingkan dengan perkumpulan lain pada umumnya adalah yang pertama yaitu
tidak ada uang pengikat bagi setiap anggota pada tiap malam jum’atnya kalaupun
ada hanya uang kifayah bagi orang yang meniggal pada saat tertentu. Hal ini merupakan
hal yang sangat memudahkan bagi anggota tanpa ada perasaan tertekan. Bagi siapa
saja yang ingin mengikuti kegiatan ini dapat dengan mudah ikut serta sebagai
anggota tanpa alasan ekonomi apapun. Kemudian yang kedua adalah jika ketepatan
malam jum;at manis maka perkumpulan ini dilaksanakan di tempat pengasuh Masjid disana,
Masjid Baitul Muttaqin Rabah. Beliau adalah K.H. Ahmad Madani yang merupakan
satu garis keturunan dari pendiri sendiri yaitu K.H Adra’i. Alasan diletakkan
di tempat pengasuh adalah untuk mendoakan orang tua-orang tua pengasuh yang
telah meninggal sekaligus sebagai sarana pengungkapan rasa syukur karena
dulunya pendiri ini diberikan banyak tanah oleh orang-orangdan masyarakat
sekitar yang dikenal dengan tanah “Rebbe’en”.
Dulunya pembacaan shalawat nariyah
pada acara ini sampai puluhan bahkan ratusan kali. Namun mungkin karena takut
terlalu malam maka pembacaannya diperingkas menjadi 11 kali.
Transkip
Penanya
: Assalamualaikum. Apa sebenarnya perkumpulan shalawat
nariyah itu?
Narasumber : Perkumpulan
shalawat nariyah yang diadakan di Asta Rabah ini adalah suatu perkumpulan yang didalam kegiatannya
diisi dengan pembacaan shalawat nariyah dan pembacaan-pembacaan lainnya yang
bertujuan sebagai sarana silaturrahmi dan munajat bersama.
Penanya :
Kemudian yang ingin saya tanyakan adalah pembacaan yang lain selain
shalawat nariyah ini apa saja dalam
kegiatan ini?
Narasumber : Seperti pembacaan Surat Al-fatihah,
tahlil bersama dan pembacaan Surat Al-Insyirah.
Penanya : Kemudian
pendiri perkumpulan ini siapa?
Narasumber : Pendirinya
adalah K.H Adra’i yang merupakan ulama’ kenamaan pada masa hidupnya.
Penanya :
Kapan perkumpulan ini berdiri?
Narasumber : Berdiri pada tahun 1960-an
Penanya : Bagaimanakah
pelaksanaaannya?
Narasumber : Dilaksanakan setiap malam jum’at setelah
shalat isya’ di setiap rumah anggota.
Namun kalau malam jumat manis dilaksanakan di rumah pengasuh yaitu K.H. Ahmad
Madani yang merupakan satu garis keturunan dari pendiri perkumpulan ini.
Uniknya tidak ada uang pengikat yang harus dibayarkan pada setiap malam
jumatnya. Meskipun kalau ada, uang kifayah untuk orang yang meninggal.
*Narasumber: Supandi, Salah satu anggota yang aktif dalam
perkumpulan shalawat nariyah.
0 komentar:
Posting Komentar